1. Singa
Seekor singa betina umumnya dikenal sebagai induk yang sangat perhatian.
Hampir semua rekaman tentang kehidupan liar menunjukan bagaimana seekor
singa betina menjaga singa-singa muda dalam kelompoknya.
Hal yang tak pernah dipahami adalah saat singa jantan baru mengambil
alih kekuasaan. Anak-anak singa yang umurnya kurang dari dua tahun
menjadi korban dari singa-singa jantan pendatang baru ini.
Alasan mereka melakukan pembunuhan itu adalah untuk mengurangi saingan
dalam kelompoknya di kemudian hari. Selain itu, untuk mendorong
singa-singa betina agar kawin dengan singa-singa jantan ini. Sedihnya,
sang induk mengijinkan terjadinya pembunuhan pada anak-anaknya.
2. Burung Gereja
Seekor burung gereja betina (passer domesticus) akan sering mencari
sarang betina lain yang juga dikawini oleh pejantannya. Ia akan membunuh
anak betina dari saingannya itu untuk menghilangkan persaingan di masa
mendatang.
Selain itu, untuk memastikan sang pejantan untuk menghabiskan waktu lebih banyak membantu membesarkan anak-anaknya sendiri.
3. Katak Darwin
Katak Darwin merupakan hewan yang perilakunya menarik. Katak jantan
hampir melakukan semua hal dalam membesarkan anak-anak katak, sementara
katak betina tidak peduli sama sekali.
Katak betina menempatkan telur-telur mereka yang kemudian dibawa oleh
katak jantan sampai telur-telur ini siap menetas. Sekali sang ibu
menyelesaikan tugasnya, ia kemudian pergi dan tak peduli bagaimana nasib
telur-telur itu kemudian.
4. Panda raksasa
Panda raksasa umumnya penuh perhatian dan sangat keibuan. Namun, mereka adalah keluarga beruang dengan otak yang sangat kecil.
Panda biasanya melahirkan satu sampai tiga anak. Jika melahirkan lebih
dari satu anak, hanya satu yang bisa selamat. Hal ini terjadi karena
anak panda ukurannya sangat kecil, hanya sekitar 0,1 kg saat lahir, tak
bisa dibandingkan dengan ibunya yang beratnya antara 70-100 kg.
Kematian anak-anak panda terjadi tanpa disadari oleh induknya yang
berguling-guling saat tidur dan menindih anaknya yang sedang mencari
kehangatan.
5. Burung cukcoo
Burung ini terkenal dengan kemalasannya dalam membesarkan anak-anaknya.
Induk burung ini menempatkan telur-telurnya di sarang burung lain. Ia
memberikan tanggung jawab membesarkan anaknya pada burung lain.
Telur burung cukcoo biasanya menetas lebih cepat daripada telur burung
lain. Kemudian tumbuh dengan pesat, memaksa anak-anak burung lain pergi
dari sarangnya sehingga mati terjatuh dari pohon. Akhirnya, anak burung
cukcoo itu berhasil mendapatkan perhatian penuh dari induk angkatnya dan
bertahan hidup.
6. Semut drakula (Adetomyrma)
Adetomyrma adalah salah satu jenis semut yang mempraktikkan
semikanibalisme. Ratu dari sebuah koloni melahirkan larva-larva semut.
Kemudian ratu dan semut pekerja membuat lubang pada larva untuk
menghisap haemolypmh (semacam darah serangga). Meski larva itu tak mati,
induk semut itu tega membiarkan anak-anaknya diperlakukan sebagai
makanan untuk koloni.
7. Hiu Galapagos
Jika semut drakula melakukan semikanibalisme maka hiu Galapagos
melakukan kanibalisme penuh. Saat hendak melahirkan anaknya, induk hiu
biasanya berenang ke perairan dangkal untuk menghindari pemangsa. Induk
hiu melahirkan 4-16 anak hiu yang masing-masing panjangnya mencapai
60-80 cm.
Sementara induknya pergi, anak hiu ini tetap tinggal di perairan dangkal
selama masa pertumbuhannya. Setelah cukup besar, anak-anak hiu ini
kembali ke perairan dalam.
Selama perjalanannya, ancaman bahaya justru datang dari salah satu hiu
dewasa yang mungkin adalah induknya. Jika sang induk menjumpai
anak-anaknya, ia pun akan memangsa anak-anaknya tersebut.
8. Beruang hitam
Beruang hitam umumnya dikenal sebagasi induk yang baik, namun hal
tersebut tak selamanya berlaku. Beruang hitam bisa memiliki 2 atau 3
anak, namun hanya satu yang ia rawat dengan sungguh-sungguh, sementara
anak yang lain ia abaikan.
Tak seperti binatang lainnya yang mungkin meninggalkan anaknya yang
sakit atau lemah, beruang hitam meninggalkan anak bungsunya agar mereka
bisa menjalani hidup sendiri.
9. Elang hitam Afrika
Contoh perilaku hewan unik lainnya adalah elang hitam Afrika. Induk
elang biasanya bertelur hanya dua butir, namun induk elang hanya akan
memberi makan satu anaknya.
Setelah tumbuh besar dan kuat, burung muda itu akan mematuk saudaranya
yang lebih lemah sampai mati. Sementara induknya bersikap tenang melihat
salah satu anaknya dihabisi.
10. Hamster
Praktik kanibalisme ternyata tidak hanya diberlakukan oleh hiu
Galapagos, justru hamster melakukannya pada beberapa anaknya yang baru
saja dilahirkan.
Sifat induk hamster memang berbeda-beda, ada yang bisa menyusui dan
menjaga anak-anaknya sampai besar, ada juga yang sampai tega memakan
anaknya sendiri.
Induk hamster sekali hamil bisa melahirkan sebanyak 12 anak. Induk
hamster umumnya hanya menginginkan anaknya yang sehat dan sempurna. Jika
ada anak yang tidak sempurna maka akan dimakan hidup-hidup.
Penyebab lain induk hamster memakan anaknya sendiri karena dia lapar,
panas, stres, ataupun sakit, sensitif terhadap bau tangan orang yang
dimasukan ke kandang, dan merasa tidak sanggup memelihara anak-anaknya
yang begitu banyak.
Sumber :
didunia.net
No comments:
Post a Comment