5 Orang yang Masih Hidup Setelah di Eksekusi Mati
Siapaun
yang bersalah pasti dihukum apa lagi kesalahan yang di lakukan sangat
berat biasanya akan dihukum mati oleh pengadilan namun kisah ke lima
orang berikut sunguh unik mereka berhasil bertahan hidup setalah di
eksekusi hukuman mati penasaran seperti apa simak 5 Orang Yang Masih Hidup Setelah Dihukum Mati berikut ini.
1. Anne Green
Dieksekusi mati dengan cara
digantung ketika berumur 22 tahun. Pada masa itu, hukuman gantung
dilaksanakan dengan cara si napi disuruh naik tangga dan mengalungkan
sendiri tali ke lehernya.
Setelah tergantung slama 1/2 jam,
tubuh anne diturunkan dan diberikan pada pihak universitas sebagai
bahan kuliah anatomi. Namun, setelah di kampus, peti dibuka dan dokter
mendengar suara bernapas dari tenggorokannya.
Mereka segera memberinya minum.
Dua belas jam setelah eksekusi, Anne sudah bisa bicara beberapa kata.
Beberapa tahun kemudian Anne akhirnya menikah dan punya 3 orang anak, serta dapat hidup 15 tahun lagi setelah peristiwa eksekusi yang membuatnya terkenal itu.
Setelah kasus ini, terpidana mati
digantung dengan cara dijatuhkan dari ketinggian tertentu untuk
mematahkan lehernya, shingga dapat mati secara cepat.
2. John Henry George Lee
John merupakan seorang pembantu
di rumah Miss Emma. Suatu hari, Miss Emma ditemukan tewas dengan leher
yang tersayat pisau dan rumahnya terbakar. John kemudian dinyatakan
bersalah dan divonis hukuman gantung. Menurut jadwal, John akan dgantung
pada 23 Februari 1885 di Exeter Prison.
Ketika sudah hari-H, John dibawa
keluar dari selnya untuk menuju tempat eksekusi. Namun, trap door (pintu
penyekat antar zona penjara) macet. Bukan hanya sekali, dua kali, tapi
tiga kali.
Di tengah kebingungan pihak
penjara dan eksekutor, John dikembalikan ke sel nya. Dan beberapa hari
kemudian, hukumannya diubah menjadi kurungan seumur hidup.
3. William Duell
Ketika berusia 16 tahun, William
divonis mati dengan cara digantung. Akibat tuduhan pemerkosaan dan
pembunuhan terhadap seorang gadis di Village of Tyburn, London.
Sama seperti bu Anne, jasad dari
William rencananya akan dimanfaatkan di kuliah medical training, sesuai
dengan prosedur regular pada waktu itu. Setelah dinyatakan mati,
jasadnya dibawa ke universitas.
Kemudian setelah pakaian nya
dilucuti dan diletakkan di atas papan, ada seorang petugas lab yg
menyadari bahwa jasad william bernapas. Makin lama, william bernapas
makin cepat. Dan dalam 2 jam, ia sudah bisa duduk. Malam itu juga,
pemerintah memutuskan untuk mengalihkan hukumannya menjadi hukuman
kurungan.
4. Joseph Samuel
Joseph divonis mati dengan cara
digantung setelah dituduh melakukan perampokkan rumah seorang wanita
kaya dan polisi yang menjaga rumah tersebut ikut terbunuh.
Joseph memang mengakui
perampokkan tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa ia tidak terlibat dalam
pembunuhan tersebut. Joseph merampok rumah tersebut bersama gengnya. Si
kepala geng dilepaskan karena kurangnya barang bukti.
Pada 1803, Joseph dibawa bersama
napi lain ke Parramatta, di mana sudah ada ratusan orang yang datang
untuk melihat eksekusi ini. Setelah berdoa, Joseph naik ke atas gerobak
dan di lehernya dikalungkan tali. Setelah siap, gerobak tersebut
ditarik.
Bukannya menggantung tubuh
Joseph, tali tersebut malah putus. Algojo coba lagi, tetapi kali ini
tali tersebut selip dan kaki Joseph menyentuh tanah. Di tengah kegaduhan
penonton, algojo coba lagi untuk ketiga kali. Tali tersebut kembali
putus.
Kali ini petugas di lokasi
mengabarkan gubernur tentang peristiwa ini. Setelah mengetahuinya,
gubernur mengubah hukuman Joseph menjadi kurungan seumur hidup. Gubernur
dan petugas lain meyakini bahwa kejadian tersebut merupakan petunjuk
dari Tuhan, bahwa tidak seharusnya Joseph mendapat hukuman tersebut.
5. Wenseslao Moguel
Moguel divonis mati dengan cara
ditembak oleh regu tembak kepolisian. Ia ditembak 9 kali, termasuk 1
peluru terakhir yang ditembakkan ke kepalanya oleh komandan regu dalam
jarak dekat untuk memastikan kematiannya.
Entah bagaimana, Moguel bisa
bertahan hidup dan berencana untuk melarikan diri. Moguel pulang ke
kampungnya untuk menikmati sisa hidupnya yang sangat berharga tersebut.
Foto di atas diambil pada tahun
1937 di acara Ripley’s Believe It or Not. Dimana Moguel memperlihatkan
tanda bekas peluru yg menembus kepalanya dari jarak dekat.
No comments:
Post a Comment